Salah satu penyakit yang bisa berakibat fatal adalah stroke, oleh sebab itu banyak yang ingin mengetahui penyebab stroke dengan tujuan agar dapat melakukan pencegahan sedini mungkin. Untungnya ada beberapa penyebab dan faktor risiko yang bisa diubah, seperti kebiasan merokok dan pola makan tak sehat.
Stroke itu sendiri terjadi ketika terhentinya aliran darah ke otak, baik karena tersumbatnya pembuluh darah atau karena pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya gejala stroke tergantung pada daerah otak mana yang dipengaruhi. Tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak disebabkan oleh berbagai penyebab dan faktor resiko, inilah yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini.
Waspadalah! Asap rokok bisa sebabkan stroke
Penyebab Stroke Sesuai Jenisnya
- Stroke Iskemik. Merupakan jenis stroke yang paling banyak terjadi, stroke iskemik terjadi bila ada sumbatan pada pembuluh darah yang membawa darah ke otak. Seringkali, hal ini disebakan oleh gumpalan darah yang berasal dari mana saja, misalnya simpanan lemak di arteri bisa pecah, mengalir ke otak, dan menyebabkan pembekuan darah. Terkadang bekuan darah berasal dari jantung akibat denyut jantung tidak teratur, yang disebut atrial fibrillation.
- Stroke Hemoragik. Terjadi bila pembuluh darah di otak pecah dan terjadilah pendarahan otak. Memang jenis ini lebih jarang terjadi, tetapi menyebabkan kondisi yang lebih serius. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dan menggunakan obat pengencer darah secara berlebihan bisa menyebabkan stroke hemoragik.
- Transient ischemic attack (TIA). Dalam bahasa awam dikenal dengan "mini stroke" atau stroke ringan dimana pembuluh darah otak mengalami penyumbatan yang hanya sementara. Meskipun tidak menyebabkan kerusakan otak permanen, stroke ringan dapat menyebabkan gejala stroke yang bisa bertahan menit atau jam dan bisa menjadi ancaman stroke yang sesungguhnya di kemudian hari.
Penyebab Stroke Iskemik dan Stroke Ringan # Aterosklerosis
Penyebab Stroke Hemoragik
Sebelumnya, kita juga harus mengenal jenis-jenis stroke berdasarkan mekanisme terjadinya sebagai berikut:
Mengingat bahayanya penyakit ini, maka Andapun harus mengenal gejala sejak pertama kali muncul, baca: Kenali 4 Tanda Gejala Awal Stroke dengan Cepat
Stroke iskemik dan transient ischemic attack (TIA) terjadi jika arteri yang memasok darah yang kaya oksigen ke otak menjadi tersumbat. Banyak kondisi medis yang dapat menyebabkan stroke iskemik atau TIA ini.
Penyebab stroke yang paling populer yaitu melalui mekanisme aterosklerosis, aterosklerosis adalah penyakit di mana zat lemak yang disebut plak menumpuk di dinding bagian dalam arteri. Plak mengeras dan mempersempit rongga arteri, membatasi aliran darah ke jaringan dan organ (seperti jantung dan otak).
Plak di arteri dapat retak atau pecah (lepas). Platelet darah (trombosit) menempel ke lokasi cedera plak dan mengumpul bertumpuk-tumpuk untuk membentuk bekuan darah. Gumpalan ini dapat menyumbat arteri sebagian atau seluruhnya.
Plak dapat terbentuk di arteri manapun dalam tubuh, termasuk arteri di jantung, otak, dan leher. Dua arteri utama di setiap sisi leher disebut arteri karotis begitu penting karena arteri ini memasok darah yang kaya oksigen ke otak, wajah, kulit kepala, dan leher. Ketika plak menumpuk di arteri karotis, kondisi ini disebut penyakit arteri karotis. Penyakit arteri karotis merupakan penyebab stroke iskemik dan TIA yang utama terjadi di Amerika Serikat. Sedangkan di Indonesia belum ada data yang menunjukkan hal ini.
# Emboli
Stroke embolik (sejenis stroke iskemik) atau TIA juga dapat terjadi jika gumpalan darah atau sepotong plak terlepas dari dinding arteri. Bekuan darah atau plak yang lepas ini dapat melakukan perjalanan melalui aliran darah dan terjebak di salah satu arteri otak. Terjadilah sumbatan aliran darah yang menyebabkan kerusakan sel-sel otak.
Penyakit jantung dan kelainan darah juga bisa menyebabkan penggumpalan darah yang dapat menyebabkan stroke iskemik atau TIA. Misalnya, fibrilasi atrium yang merupakan penyebab utama stroke embolik.
Perdarahan tiba-tiba di otak dapat menyebabkan stroke hemoragik. Perdarahan menyebabkan pembengkakan otak dan peningkatan tekanan dalam tengkorak. Pembengkakan dan tekanan ini menimbulkan kerusakan sel-sel otak dan jaringan sekitar. Contoh kondisi yang dapat menyebabkan stroke hemoragik mencakup tekanan darah tinggi, aneurisma otak, dan arteriovenous malformasi (AVMs).
Tekanan Darah adalah kekuatan dorongan darah terhadap dinding arteri ketika jantung memompa darah. Jika tekanan darah meningkat dan tetap tinggi dari waktu ke waktu, hal itu dapat merusak tubuh dalam banyak cara. Aneurisma merupakan tonjolan seperti balon di arteri yang bisa meregang dan pecah. AVMs kelainan bawaan yang membuat arteri dan vena terbentuk tak sempurna menjadi rentan pecah di dalam otak dan menyebabkan stroke.